29 Desember 2009

Piala Dunia : Statistik

Tim Paling Sering Masuk 4 Besar (Semifinal)
Jerman = 11 (61%)
Brasil = 10 (55%)
Italia = 8 (44%)
Perancis = 5
Argentina, Swedia, Uruguay = 4
Belanda = 3
Inggris, Yugoslavia, Austria, Portugal, Polandia, Cekoslovakia, Hongaria = 2
AS, Spanyol, Cili, Uni Soviet, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Turki, Korsel = 1
TOTAL = 72

Tim Paling Sering Juara 3
Jerman = 3
Brasil, Swedia, Perancis, Polandia = 2
AS, Austria, Cili, Portugal, Italia, Kroasia, Turki = 1
TOTAL = 18

Tim Paling Sering Masuk 2 Besar (Final)
Brasil = 7 (38% ; 70%)
Jerman = 7 (38% ; 64%)
Italia = 6 (33% ; 75%)
Argentina = 4
Uruguay, Cekoslovakia, Hongaria, Belanda, Perancis = 2
Swedia, Inggris = 1
TOTAL = 36

Tim Paling Sering Juara
Brasil = 5 (28% ; 72%)
Italia = 4 (22% ; 67%)
Jerman = 3 (17% ; 43%)
Uruguay, Argentina = 2
Perancis, Inggris = 1
TOTAL = 18

Tuan Rumah masuk 4 besar = 13/18 = 72%

Tuan Rumah juara = 6/18 = 33%



Dari data statistik, ada tiga tim yang secara tradisi mendominasi perebutan menuju puncak juara. Jerman, Brasil, dan Italia.

Dari sisi konsistensi, Jerman adalah tim yang paling konsisten penampilannya di hampir setiap pergelaran Piala Dunia. Mereka berhasil mencapai babak 4 besar sebanyak 11 kali (61%), kemudian diikuti oleh Brasil (55%) dan Italia (44%). Di saat gagal melangkah ke final pun mereka mengakhirinya dengan merebut gelar juara 3.

Jika ingin memiliki juara baru, maka kita harus mengharapkan Brasil, Jerman, dan Italia tersisih di babak-babak awal, karena sejarah menunjukkan bahwa sangat sulit menghentikan ketiga negara tersebut bila sudah lolos dari lubang jarum fase grup. Mereka akan berjuang mati-matian untuk mencapai final. Jerman dan Italia adalah dua negara yang dalam keadaan segenting apapun selalu mempunyai cara untuk memenangi pertandingan, meskipun tanpa bermain bagus. Bahkan, saking kesalnya, pers Spanyol pernah mengatakan "Italia telah melemparkan sepakbola ke lubang kakus", merujuk Paolo Maldini dkk yang berhasil mengantarkan Italia ke final AS 1994 dengan sistem pertahanan rapat (catenaccio).

Meskipun kosisten, Jerman adalah negara paling sial karena dari 7 pertandingan final, mereka "hanya" meraih 3 kali gelar juara, bandingkan dengan Italia yang telah merebut 4 juara dari 6 pertandingan final mereka. Brasil? Tidak perlu dibahas, negara ini memang dianugerahi oleh bakat alam yang luar biasa yang selalu menjamur dari generas ke generasi.

Yang berpotensi menjadi pesaing adalah Inggris dan Spanyol. Inggris kini dilatih oleh Fabio Capello. Tangan dingin Capello menjanjikan perombakan pada kinerja pemain Inggris. Negara yang secara tradisi tidak ada apa-apanya ini bisa menjadi dinamit yang siap meledak kapan saja. Kuncinya satu, jangan pernah mengaku calon juara, karena sejarah menunjukkan hal yang sebaliknya. Dengan memposisikan diri sebagai kuda hitam, pemain Inggris dapat lebih lepas bermain dan membawa hasil positif.

Spanyol memang kini tengah diperkuat oleh generasi emas mereka. Rasanya di setiap lini adalah pemain terbaik dunia pada posisinya. Tapi yang paling menakutkan dari Spanyol adalah pelatihnya, Vicente Del Bosque. Keberhasilan Del Bosque dari bukan siapa-siapa menjadi pemberi gelar Liga Champion dua kali untuk Real Madrid selalu membekas di hati saya.

Perancis, Belanda, dan Argentina siap membuat kejutan. Tapi saya nggak yakin dengan Diego Maradona. Afrika Selatan, sebagai tuan rumah, berpotensi melaju hingga ke semifinal.

Tim favorit saya, Italia. Saya hanya berharap Marcello Lippi memanggil pemain senior Francesco Totti. Italia tidak memiliki inspirator di lapangan. Andrea Pirlo bukan sosok yang bisa mengemban tugas itu. Italia butuh pemain yang merasa bahwa ini adalah Piala Dunia terakhirnya. Lupakan sejenak regenerasi.

27 Desember 2009

Piala Dunia : Dari Masa ke Masa

Sejarah Piala Dunia dimulai ketika seorang mantan wartawan bernama Jules Rimet mempunyai cita-cita mulia, yaitu ingin agar seluruh bangsa di dunia saling bekerjasama dan menciptakan perdamaian lewat sebuah turnamen sepakbola.

Lalu bersama beberapa rekannya yang tergabung dalam FIFA, Rimet mengadakan berbagai persiapan, mulai dari membakukan aturan pertandingan hingga memesan sebuah trofi sebagai hadiah untung sang juara.

Trofi itu diberi nama Piala Jules Rimet, dikerjakan oleh seniman pematung Prancis, Abel Lafleur. Trofi berbentuk seorang dewi yang memanggul sebuah cawan ini memiliki tinggi 30 cm, berat 1,82 kg, dan terbuat dari emas murni.

Pada tahun 1966, piala ini sempat dicuri sebelum ditemukan lagi di dalam tong sampah oleh seekor anjing pelacak bernama Pickles. Pada tahun 1970, piala ini dimiliki secara permanen oleh Brasil karena telah berhasil menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 kali. Piala tersebut disimpan di sebuah bank di Rio De Janiero sebelum akhirnya pada 1983 hilang lagi secara permanen.

Sejak 1970, trofi Piala Dunia adalah seperti yang kita kenal sekarang, dua orang sedang mengangkat bola dunia. Trofi Piala Dunia FIFA dengan tinggi 36 cm, berat 5 kg, dan terbuat dari emas 18 karat ini didesain oleh seniman Italia, Silvio Gazzaniga. Pada 1974 Jerman merebutnya untuk pertama kali, dan pada Juni-Juli 2010 mendatang, piala ini akan diperebutkan kembali di Afrika Selatan.

Berikut sejarah Piala Dunia dari masa ke masa :

  1. Uruguay 1930
  2. Peserta : 13 negara Final : Uruguay vs Argentina = 4:2 Stadion : Estadio Pocitos (95000 penonton) Ini adalah pergelaran Piala Dunia pertama sesuai dengan hasil kongres FIFA pada tahun 1929. Uruguay keluar sebagai juara di kandang sendiri.
  3. Italia 1934
  4. Peserta : 16 negara Final : Italia vs Cekoslovakia = 2:1 Ketika itu, diktator fasis Benito Mussolini berada di belakang timnas Italia. Mussolini memandang sepakbola adalah sarana yang sempurna untuk mempropagandakan paham fasisme. Para pemain berbakat asal Argentina segera ditarik setelah diketahui memiliki kewarganegaraan ganda. Konon kabarnya jika gagal menjadi juara para pemain Italia harus membayarnya dengan kepala mereka. Karena solidaritas sesama pemain, Italia akhirnya juara untuk pertama kalinya. Semoga ini adalah terakhir kalinya politik mempengaruhi nilai luhur olahraga bernama sportivitas.
  5. Prancis 1938
  6. Peserta : 16 negara Final : Italia vs Hongaria = 4:2 Italia membuktikan kekuatan mereka sesungguhnya dalam Piala Dunia ini. Sepakbola dimainkan secara lebih matang, terorganisasi, kolektif, serta mengandalkan teknik dan kecepatan saat bermain. Oh iya, pada Piala Dunia ini untuk pertama kalinya wakil dari benua Asia turut serta. Mau tau negara Asia mana yang mendapat kehormatan tersebut? INDONESIA. Ya, Indonesia kala itu memakai nama Hindia Belanda (Dutch-Indies). Namun pada partai pembukaan, Indonesia ditekuk Hongaria 0:6.
  7. Brasil 1950
  8. Peserta : 13 Final : Uruguay vs Brasil = 2:1 Stadion : Maracana (203000) Negara-negara besar Eropa tidak lolos kualifikasi sebagai dampak perang dunia II yang baru saja berakhir, oleh sebab itu Brasil adalah favorit juara pada turnamen kali ini. Namun pada partai final yang disaksikan oleh 203.000 penonton (rekor belum terpecahkan hingga sekarang) Uruguay membuat pendukung tuan rumah terperangah setelah berhasil membalikkan keadaan di babak kedua. Alhasil, Uruguay merebut Juara Dunia untuk kedua kalinya.
  9. Swiss 1954
  10. Peserta : 16 Final : Jerman vs Hongaria = 3:2 Stadion : Wankdorf, Bern Ketika itu Hongaria adalah tim unggulan dengan rekor tak terkalahan di 31 pertandingan sepanjang empat tahun terakhir. Hongaria dipandang sebagai tim legenda dan terbaik saat itu. Hongaria dan Jerman berada dalam satu grup di babak penyisihan grup. Hongaria menghempaskan Jerman 8:3, namun Hongaria dan Jerman sama-sama lolos dari grup hingga akhirnya bertemu lagi di partai puncak. Stadion Wankdorf menjadi saksi bisu ketika Jerman mematahkan prediksi para pengamat sepakbola dengan menggulung Hongaria 3:2. Jerman pun menguatkan jati dirinya sebagai tim yang lambat panas, selalu tidak lancar di awal, namun, sejarah mencatat tim ini sarat prestasi. Legenda Hongaria berakhir seiring datangnya ribuan tank-tank Uni Soviet menginvasi dan melindas jalanan di Ibukota Budapest pada November 1956. Itulah awal era komunisme di Hongaria dan akhir dari dominasi sepakbolanya.
  11. Swedia 1958
  12. Peserta : 16 Final : Brasil vs Swedia = 5:2 Tak terbantahkan, seorang bintang besar lapangan hijau telah lahir pada gelaran kali ini. Seorang pemuda berusia 17 tahun asal Sao Paolo Brasil, menjadi aktor yang mempesona dunia lewat bakat alam dan gol-gol indah yang diciptakannya. Lewat dua golnya, dia menancapkan kuku tim samba di percaturan sepakbola dunia untuk pertama kalinya setelah sukses mengalahkan tuan rumah. Dialah, Pele.
  13. Cili 1962
  14. Peserta : 16 Final : Brasil vs Cekoslovakia = 3:1 Cedera yang dialami Pele pada partai perdana melawan Meksiko membuatnya harus istirahat hingga akhir turnamen. Namun, meski tanpa Pele, tim samba berhasil melanjutkan dominasinya dengan mengalahkan Cekoslovakia 3:1 di partai puncak. Pada gelaran ini juga untuk pertama kalinya sebuah negara berhasil menjadi juara dunia dua kali berturut-turut (rekor belum terpecahkan hingga sekarang).
  15. Inggris 1966
  16. Peserta : 16 Final : Inggris vs Jerman = 3:2 Pada saat kedudukan imbang 2:2, George Hurst di menit 90 melesakkan bola yang sempat membentur tiang lalu memantul mengenai garis gawang, kemudian bola keluar lagi. Anehnya wasit mengesahkan bahwa telah terjadi gol di gawang Der Panzer Jerman. Protes keras pemain Jerman tidak mengubah keadaan. Inggris juara.
  17. Meksiko 1970
  18. Peserta : - Final : Brasil vs Italia = 4:1 Piala Dunia 1970 dianggap sebagai yang terbaik dibanding pergelaran sebelumnya. Pesta sepakbola kali ini menginspirasi jutaan anak bermain sepakbola. Tak hanya itu, ajang kali ini juga diwarnai oleh adu kekuatan berbagai gaya permainan sepakbola. Gaya umpan pendek dan kelihaian individu pemain Brasil bertemu dengan gaya pertahanan ketat plus serangan balik mematikan ala Italia. Brasil tampil dengan gaya permainan menyerang nan memukau dan membungkam Italia di final 4:1. Mereka mengajarkan kepada dunia bagaimana sepakbola seharusnya dimainkan. Piala Dunia kali ini adalah karir puncak Pele dengan mengantarkan Brasil juara untuk ketiga kalinya.
  19. Jerman 1974
  20. Peserta : 16 Final : Jerman vs Belanda = 2:1 Pada pesta kali ini, Tim Oranye Belanda memperkenalkan gaya permainan Total Voetbal kepada dunia. Total Voetbal adalah ketika semua pemain melakukan pertahanan dan penyerangan secara total. Aksi Johan Cruyff dan kawan-kawan membuat hati para fans kepincut. Tim Oranye tampil dengan permainan agresif yang memukau. Tapi, juaranya, Jerman. Sekali lagi, Jerman membuktikan jati diri mereka sebagai tokoh antagonis, kelompok "jahat" yang "membunuh" orang-orang baik yang memperagakan sepakbola indah. Piala Dunia kali ini juga disebut sebagai Piala Dunia Rock n Roll, dimana para pemain banyak yang berambut panjang dan memelihara janggut. Umumnya mereka berjiwa pemberontak.
  21. Argentina 1978
  22. Peserta : 16 Final : Argentina vs Belanda = 3:1 Piala Dunia kali ini tidak mempunyai standar tinggi karena Franz Beckenbauer (Jerman) telah pensiun dan Johan Cruyff (Belanda) tidak bermain. Inggris tak lolos kualifikasi dan Brasil tengah membangun tim. Sebagai tuan rumah, Argentina memenangi gelar juara Piala Dunia setelah mengalahkan Belanda 3:1 di final.
  23. Spanyol 1982
  24. Peserta : 24 Final : Italia vs Jerman = 3:1 From zero to hero. Kalimat itu layak disematkan ke penyerang Italia, Paolo Rossi. Bagamana tidak, 2 tahun sebelumnya, pada 1980, ia terlibat dalam skandal judi dan pengaturan skor yang membuatnya dihukum larangan bermain 2 tahun dan klubnya AC Milan turun ke seri-B. Pemanggilannya kembali ke tim nasional Italia di saat-saat terakhir pengumuman ketika itu menjadi bahan perdebatan dan banyak ditentang berbagai kalangan. Di awal turnamen pun Rossi tidak dapat berbuat banyak. Italia lolos dari grup hanyak bermodalkan tiga kali imbang dan unggul selisih gol atas Kamerun. Keadaan baru berbalik ketika Italia menggilas Brasil di perempat final dimana Rossi mencetak 3 gol. Di semifinal, Rossi menghancurkan Polandia dengan 2 golnya. Puncaknya adalah satu gol yang dibuatnya ketika Italia menggulung Der Panzer Jerman di final 3:1. Tidak hanya Italia menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya, tapi Rossi juga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak.
  25. Meksiko 1986
  26. Peserta : 24 Final : Argentina vs Jerman = 3:2 Diego Armando Maradona adalah sosok paling wah dan diingat orang setelah perhelatan Piala Dunia 1986. Aksinya di lapangan hijau begitu mempesona dunia. Bahkan ada anggapan bahwa Maradona bekerja sendiri untuk memberikan gelar juara untuk Argentina. Ia mencetak lima gol indah serta banyak memberikan assist. Gol kontroversial "tangan tuhan" miliknya saat menghancurkan Inggris di perempat final akan selalu tercatat dalam sejarah.
  27. Italia 1990
  28. Peserta : 24 Final : Jerman vs Argentina = 1:0 Squadra Azzura, disokong para tifosinya, menjadi favorit juara. Sedangkan tim lain seperti Brasil, Argentina, Jerman, Inggris, serta Prancis pun berambisi menjadi nomor satu dalam turnamen ini. Langkah Italia di semifinal terhenti setelah menyerah 0:1 dari Argentina. Di final Argentina bertemu Jerman. Der Panzer menang atas Argentina dengan skor 1:0. Pelatih Franz Beckenbauer jadi orang pertama yang mampu merebut trofi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih timnas Jerman.
  29. AS 1994
  30. Peserta : 24 Final : Brasil vs Italia = 0:0 (Adu penalti 4:3) Partai final terasa ideal karena menyajikan dua tim elit dunia yaitu Brasil dan Italia. Kegagalan Roberto Baggio dalam mengeksekusi penalti jadi penyebab kemenangan Brasil.
  31. Prancis 1998
  32. Peserta : 32 Final : Prancis vs Brasil = 3:0 Berita menggemparkan tersiar tatkala pelatih Mario Zagallo tak memasukkan nama Ronaldo dalam starting line-up. Pemain yang telah mencetak empat gol itu dikabarkan masuk rumah sakit karena cedera ankle kaki kiri. Tapi satu menit menjelang kickoff, Ronaldo ternyata hadir. Keputusan yang menimbulkan pertanyaan mengapa sang fenomena tetap diturunkan padahal dia tak bisa berbuat banyak. Bintang partai final adalah Zinedine Zidane. Tak pernah dikenal unggul di udara, Zidane justru mencetak dua gol lewat kepalanya. Emmanuel Petit memastikan kemenangan Les Bleus 3-0.
  33. Jepang-Korsel 2002
  34. Peserta : 32 Final : Brasil vs Jerman = 2:0 Pertama kalinya perhelatan Piala Dunia menjamah Asia sekaligus diselenggarakan di dua negara berbeda, Jepang dan Korsel. Juara bertahan Prancis, Italia, serta Brasil jadi tim favorit. Namun terbukti bahwa turnamen kali ini jadi kuburan bagi tim-tim besar. Belanda tidak lolos kualifikasi. Prancis dan Argentina gagal lolos dari fase grup. Italia dan Spanyol harus takluk di tangan tuan rumah, Korea Selatan. Jerman yang sempat terseok-seok di kualifikasi dan babak awal akhirnya mampu menantang Brasil di final. Sayangnya, mereka harus menghadapi comeback luar biasa dari sang fenomena, Ronaldo, yang mencetak dua gol ke gawang Oliver Kahn di partai puncak.
  35. Jerman 2006
  36. Peserta : 32 Final : Italia vs Prancis = 1:1 (Adu penalti 5:4) Tahun 2006 merupakan ulangan Piala Dunia 1982 dimana Italia datang dengan segudang masalah domestik. Skandal yang dulu menimpa AC Milan kini dialami Juventus, dimana enam pemainnya tergabung dalam timnas Italia. Keadaan genting justru memacu semangat Gli Azzuri untuk bersatu dan fokus. Tampilnya pemain-pemain di usia matang justru menjadi motivasi tersendiri yang mampu mengeluarkan Azzuri dari masalah di saat mentok. Ya, Francesco Totti, Alessandro Del Piero, Filippo Inzaghi, dan Fabio Cannavaro sadar betul Piala Dunia kali ini dapat menjadi Piala Dunia terakhir bagi mereka. Juara adalah harga mati.
  37. Afrika Selatan 2010
  38. Let's see. Can't wait :)

19 Desember 2009

Lirik Lagu Nugie Lentera Jiwa



By : Nugie

Lama sudah kumencari
apa yang hendak kulakukan
sgala titik kujelajahi
tiada satu pun kumengerti
tersesatkah aku di samudera hidup?

Kata-kata yang kubaca
terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan
bilakah kau tau jawabnya
inikah jalanku inikah takdirku?

Biarkan kumengikuti suara dalam hati
yang selalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani
menjadi penunjuk jalanku, lentera jiwaku.

“Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.”

Lirik Lagu Katon Bagaskara dan Nugie Jika Bumi Bisa Bicara (WWF Theme Song)



By : Katon Bagaskara & Nugie

Kering sudah tanah pertiwi, kubersedih
angin dingin tiada mengalir, kuberpikir
apa yang terjadi, kucoba dengarkan hati

Jika sang bumi bisa bicara
kutau ia akan bertanya
sampai kapan kah kau hanya terima tanpa pernah memberi?

Kini saatnya untuk berbuat
memberi apa yang dia butuhkan
tanah air udara kan bersuka
hidup harmoni tetap terjaga.

Belajar Bahagia

Mari belajar menjadi bahagia dari Bangsa Paling Bahagia di Dunia. Ada dua faktor yang menentukan. Pertama, sikap hidup warganegaranya. Kedua, tentu saja pemerintahnya.

Hehe, buat membahagiakan umatnya mah, Tuhan kagak pilih-pilih agama. Bukan agamanya yang menentukan, tapi apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka. Itu saja.

18 Desember 2009

Berwisata

Temans, kalau bicara masalah jalan-jalan, ada tempat-tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Tempat-tempat ini tidak begitu terpublikasi bila dibandingkan dengan tempat lainnya yang lebih populer. Aku pun mengetahuinya secara tidak sengaja, salah satunya dari menonton film. Yang aku rasakan dari tempat tersebut adalah alam yang sangat indah yang diisi oleh orang-orang yang sangat beradab meskipun mereka tidak satu agama denganku. Dasar pilihanku ini mungkin sangat subyektif, tapi apa lagi yang bisa aku lakukan selain subyektif. Aku mengandalkan kesan pertama ketika aku melihat tempat tersebut.

Mau tau tempat-tempat itu?

Selandia Baru, Denmark, Swedia, Swiss, Finlandia, Belanda, Australia, Kanada, Islandia, dan Norwegia.

Funny thing is, ternyata negara-negara tersebut masuk ke dalam daftar 10 bangsa terbersih International Transparency 2009. Ternyata subyektifitasku beralasan. Memang ada "tangan-tangan" yang sangat berkuasa yang mengatur bangsa-bangsa tersebut. Kesan pertama yang aku lihat, tidaklah salah.

Kalau boleh menambahkan, Irlandia dan Austria juga masuk dalam daftar tujuan wisata. Tapi kapan ya? Ah, nabung dulu :)